Testimoni Universitas KANDA


Berikut gambar dan testimoni dari teman kita Reilya Lasano (angkatan 2008) tentang studi banding di universitas KANDA. Semoga informasi ini bermanfaat untuk teman-teman. :)












(untuk kualtias gambar yang lebih baik klik pada gambar)





TESTIMONI


Halo temen-temen Psikologi!!

Nama gw Rielya Lasano, Psikologi angkatan 2008 (aduh tuanya) dan sering dipanggil Gadsam sama temen-temen (alasan kenapanya ngga ada hubungannya sama model majalah sih.....*muka sedih*). Sekarang ini gw lagi ada di Jepang, mengikuti program pertukaran pelajar dari Kanda University of International Studies (KUIS) di Chiba, kota yang jaraknya sekitar 1 jam dari Tokyo.

Denger2, pendaftaran kandidat ke KANDA tahun ini sudah dibuka lagi yah? Waktu Anas menghubungi gw dan cerita soal pendaftaran yang dibuka, cukup kaget juga sih. ‘Cepetnya...’ gitu gw pikir, padahal serasa baru kemaren aja gw nyapin ini-itu dan beres-beres sana-sini buat keberangkatan ke Jepang.. eeh, sekarang udah mau punya kouhai (junior) dari Atma Jaya.

Tahun ini, gw berharap ada anak Psikologi juga yang mewakili Atma Jaya untuk kuliah satu tahun di Jepang (dibayarin, loh! :D). Dari tahun-tahun sebelumnya sedikiiit banget perwakilan UAJ yang dateng dari keluarga Psikologi. Alasannya apa gw kurang tahu juga. Tapi kalau kalian sedang membaca tulisan ini dan selintas aja kepikiran “mau nyoba deh...” dengan yakin tegas dan bersemangat, gw teriakin dari sini “Ikut dan raih semua pembelajaran yang ngga akan lw dapet di kampus dan bersenang-senanglah selama satu tahun yang penuh pengalaman!”

Kalo ada yang nanya apa sih enaknya ngikutin program ini, gw akan bilang kalo selama satu tahun kalian akan dapat pembelajaran yang luar biasa. Kesempatan kalian sebagai duta budaya Indonesia akan membawa kalian bergaul dengan berbagai macam orang dari berbagai belahan dunia yang punya berbagai keunikan, berbagai hal menarik, berbagai hal yang ‘menyebalkan’ dan akan membuka cara pandang kalian dalam cara yang tidak pernah kalian bayangkan.

Kalian akan melihat banyak sekali hal-hal yang selama ini kalian tidak pernah lihat dan pengalaman ini akan membuka wawasan kalian selebar-lebarnya. Peribahasa “dunia ini sempit” akan terbukti salah karena kalian akan menyadari bahwa dunia ini amat sangat besar dan ada terlalu banyak hal yang sayang untuk dilewatkan seandainya kalian ragu mengikuti program ini.

Sebagai seorang Psikoers sejati, kalian juga akan mendapat banyak kesempatan mempraktekkan ilmu kalian dan jadi melihat “in motion” semua hal yang sudah kalian pelajari di Psikologi. Gw nggak akan nipu dengan bilang semua bisa dilalui dengan menyenangkan, karena proses itu melibatkan juga rasa kaget, nggak percaya dan mungkin diikuti kebingungan besar. Waktu curhat, dosen favorit gw bilang, “Hahaha... kecemplung di dunia Psikologi beneran ya di luar sana.” Pada saat itu, gw jadi sadar kalau belajar Psikologi secara teori di UAJ plus sedikit praktek itu amat sangat beda ketika kalian belajar hidup sendiri di atas dua kaki sendiri, menghadapi berbagai perbedaan budaya dan permasalahan yang sebenernya udah dibahas di buku-buku tebal Psikologi Umum, Psikologi Sosial dan Human Sexuality. Akan muncul tuh, perasaan “Ini kayaknya pernah dibahas di kelas ini sama dosen itu deh...” dan kalian akan berkesempatan untuk melihat secara langsung, mengalami sendiri dan mengerti banget kalau yang namanya dunia Psikologi itu tidak sesempit buku teks, jurnal yang sulit dibaca itu, dan presentasi harian di kelas.

Sebelumnya, para senpai (senior) gw banyak menceritakan seribu hal menyenangkan yang bisa gw rasakan dan alami di sini, tapi mereka lupa ngasih tahu kalo semua kesenangan itu datangnya satu paket dengan perjuangan, dengan proses pembelajaran yang melewati banyak rintangan, banyak hal-hal yang juga kurang mengenakkan dan semuanya itu karena kita semua berbeda. Kita hidup di tempat yang berbeda dengan anak-anak dari berbagai belahan dunia yang punya budaya berbeda dan tinggal di satu rumah yang dipimpin oleh ibu Jepang yang kepingin kita semua mengerti bagaimana hidup selayaknya orang Jepang. Konflik nggak akan terhindari dan kalian (apalagi anak Psikologi yang terbiasa kritis dan biasa dikompre yah.. hohohoho) akan sering merasa “Apaan nih?” dan “Kok gitu?” dan “Nggak bisa gitu, dong. Kan manusia itu....” dan lain-lain. Gw sekali lagi nggak akan nipu dengan bilang semuanya happy-happy-hoo dan seneng-seneng aja karena semuanya itu, sekali lagi satu paket dengan tantangan yang harus kalian hadapi. Tidak mudah, tapi buah yang kalian dapet luar biasa setimpal dengan usaha kalian.

Masalah bahasa, jangan khawatir. Waktu memasukkan aplikasi beasiswa ini, gw baru 3 bulan belajar Bahasa Jepang dan bener-bener cuma bisa baca-tulis hiragana dan katakana. Basic of the basic deh, sama sekali nggak ada keahlian lebih dalam bahasa itu. Tapi seiring waktu kalian akan cepat memproses bahasa itu dan proses belajar kalian di sini akan amat sangat menyenangkan. kalian nggak akan pernah sendirian jadi jangan khawatir kalau baru bisa bahasa Jepang sedikiiit aja, itu bukan masalah. Bisa dikiiit aja itu udah cukup kok.

Sistem senpai di UAJ juga luar biasa. Mereka punya hubungan komunikasi super oke dari mulai senpai angkatan pertama sampai yang terbaru. Kalian akan dibimbing, dibantu dan juga ‘dijagain’ dari Indonesia begitu kalian sampai di Jepang. Mereka akan siap sedia 7X24 jam kalau kalian butuh sesuatu, butuh dicurhatin, butuh katarsis untuk marah-marah dan siap memberi segala macam advice yang berguna.

Jadi, kalian tunggu apa lagi? Kalau masih ada yang mau ditanya, boleh loh hubungi gw atau temen-temen di KOMPSI. Gw tunggu ya kabar baiknya!

1 komentar: